Cari Blog Ini

Minggu, 15 Januari 2012

KONSEP INOVASI VERTIKAL GARDEN YANG MINIM BIAYA: Tulisan super ngebut yang suuupperrrrrr... gaje!!

tulisan ini dibuat dalam 12 menit: believe it or not? JUST BELIEVE IT!!! dalam rangka essai acara Indonesian Changemaker Summit 2012 http://indonesianchangemakers.org/
semoga lolos... gaje sih... tapi ya sudahlah... heu... serahkan semuanya pada Allah... :)



Penataan ruang sebagai pendekatan dalam pelaksanaan pembangunan telah memiliki landasan hukum sejak pemberlakuan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang. Dengan penataan ruang diharapkan dapat terwujud ruang kehidupan yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Tetapi hingga saat ini kondisi yang tercipta masih belum sesuai dengan harapan. Hal ini terlihat dari tantangan yang terjadi terutama semakin meningkatnya polusi, berkurangnya Ruang Terbuka Hijau di daerah perkotaan dan proyek pembangunan yang tidak beretika lingkungan.
Kini, semua orang dapat merasakan, polusi telah menjadi ancaman nyata bagi kehidupan di kota-kota besar seperti Jakarta dan berbagai daerah sentra aktivitas di Indonesia. Kandungan emisi karbondioksida senilai 30 ppm sudah mulai berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Bagian penataan wilayahpun tidak memberikan ruang bagi paru-paru kota.  sempitnya lahan untuk menumbuhkan pepohonan hijau tidak sebanding dengan luasnya wilayah untuk membangun jalan dan bangunan. Padahal ruang untuk bernafas adalah hal utama dalam beraktivitas.   
Berbagai solusi dicetuskan untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satunya adalah konsep Vertical garden dimana taman dibuat dalam bidang tegak atau vertikal. Dengan demikian, ruang yang dibutuhkan lebih sedikit tetapi kebermanfaatannya lebih banyak.  Tetapi, biaya pembangunan kontruksi untuk vertical garden masihh relatif mahal, sehingga belum banyak orang yang tertarik untuk mengaplikasikannya. Padahal, ide ini sangat prospektif dan solutif untuk mengatasi polusi udara di masa depan.
Mengetahui kondisi tersebut, tercetuslah ide untuk membuat Vertical garden dengan sistem sederhana yang meminimumkan biaya. Konsep vertikal garden yang ingin kami terapkan merupakan taman yang dibangun dengan membuka lahan pada dinding-dinding gedung di kota-kota besar. Taman-taman ini ditanam diatas media tanam berupa karpet sintetik  dan dipelihara dengan sistem pengairan otomatis dengan sirkulasi yang hemat dalam penggunaan air. Seperti sistem pengairan hidroponik, air yang digunakan diberi tambahan zat hara untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tumbuhan. Untuk meningkatkan efektifitas penyerapan polusi udara, pada taman ini sebagian besar tanaman yang digunakan adalah tanaman yang mampu menyerap polusi dalam jumlah besar. Sehingga, berbagai permasalahan polusi dapat diatasi dengan cara yang efektif dan aplikatif.
Output dari ide ini sebagai berkut:
1.      Terciptanya solusi kreatif penghijauan untuk diaplikasikan di kota-kota besar berlahan sempit.
2.      Terciptanya kerjasama yang berkesinambungan antara mahasiswa dan para pemilik gedung.
3.      Terciptanya lapangan kerja bagi mansgi mansyarakat dengan keterampilan sederhana
4.      Terbentuknya kesadaran dan kepedulian kolektif untuk memulai program penghijauan di kota-kota besar.
5.      Terciptanya lanskap yang hijau dan asri di kota-kota besar.

3 komentar:

  1. Typo, istilah-istilah yang tidak lazim, dan kesalahan EYD menghiasi banyak tempat di tulisan ini. Kamu nulisnya buru-buru banget, ya Hep? :( Tak apalah... semoga sukses ya :)

    BalasHapus
  2. bisa gak vertical garden ini diairi secara sistem hidroponik untuk bududaya tanaman seledri???

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa bangett mas... cuma tinggal ganti tanaman, dan sesuaikan nutrisi-nya. :)

      Hapus