Perubahan adalah sebuah agenda
besar yang diusung oleh orang-orang yang tergerak untuk berkontribusi, berbagi,
dan bersemangat untuk membuat segalanya menjadi lebih baik.
Perubahan adalah aksi-aksi nyata.
Kata benda yang teralisasi dalam kerja-kerja keras. Langkah-langkah praktis
yang siap menggetarkan. Fikroh (pemikiran) yang menjadi benang sari, menempel
lekat dan menjadi telur tekad pada individu yang menyadari.
Perubahan ketika dirancang dan
dilakukan oleh orang-orang yang kompeten dan siap berkomitmen teguh dalam
bidangnya akan jadi perubahan yang tak terelakkan. Tak tergantikan. Tak mudah
jenuh dan jerih. Maka regenerasi jadi bagian yang sangat krusial dalam gerakan
perubahan ini:
SETIAP LINI HARUS ADA KADERNYA!!
Ketika perubahan mengalami
ketimpangan, maka nisbi-lah hasilnya. Satu isu yang terus menerus digalakkan
dengan mengabaikan perbaikan pada isu yang lain adalah hal yang harus segera
dihilangkan dari paradigma yang ada selama ini.
Karena itu, sudah selayaknya tiap
kompetensi mempunyai bagian, dan tiap bagian itu fokus untuk berkarya sepenuh
hati, jiwa, raga, harta dan (bahkan) nyawa untuk mencapai targetnya.
Dalam konteks ini, sebagai
seorang Arsitek Lanskap, pengabdian penuh dalam profesi inilah yang akan
menyalurkan dan merealisasikan ide-ide perubahan kami. Bagian yang sangat
krusial dan penting, tapi kadang termarjinalkan karena efek overlapping pada berbagai profesi yang
serupa.
Handal dalam analisa dampak
lingkungan dan tangguh dalam manajemen, para arsitek lanskap akan membangun
berbagai program pembangunan dengan mencermati kesinambungan dalam lingkungan
dan ekosistem yang ada. Kami memproyeksi sistem budaya dan menghormati penuh
kearifan lokal yang ada. Pada akhirnya, akan menciptakan pembangunan yang
komprehensif, bebas dari segala vandalisme dan bentrokan dengan berbagai segmen
dalam masyarakat.
Maka, HARUS KAMI yang memegang
peran pembangunan itu. Agar banyak proyek yang bisa sesuai dengan etika
lingkungan yang ada. Agar tak lagi mall-mall besar yang mematikan pergerakan
ekonomi kecil yang menjulang tinggi. Agar setiap jengkal dalam lanskap bumi ini
terbagi dengan taktis, sinergis dan dinamis.
Lalu, apakah kami termasuk para
pembuat perubahan? TENTU SAJA!! Jika tak ada yang berusaha mengikis
kepentingan-kepentingan materialis di otak para arsitek lama, maka DUNIA ini
akan terus menerus seperti ini! Dengan cara ini kami akan terus menyerukan
perubahan: untuk indonesia yang senantiasa menjadi lebih baik. Jauuhhh...
jauuhh.. lebih baik!
Jangan biarkan berada dalam titik
stagnan merupakan kelumrahan. Jangan
biarkan duduk dan terdiam jadi kebiasaan. Sekali lagi: perubahan diinisiai dari
orang-orang yang siap mengabdi. Dan Perubahan yang mantap akan lahir dari
tangan-tangan yang memiliki kompetensi. Hingga lahirlah para Arsitek yang merancang
perubahan!
HIDUP MAHASISWA!!
BalasHapus