Banyak hal yang tanpa kita sadari, mengikis
tujuan utama kita dalam hidup ini tiap harinya, tiap jamnya, tiap menitnya.
Banyak hal yang tanpa kita sadari mulai menggerogoti idealisme yang dengan apik
tertanam dalam diri. Asa yang bersemayam cukup lama itu harusnya tetap teguh
ada disana. tidak berjalan jalan atau bahkan berlari kemanamana. Ada banyak hal
yang harus diwaspadai, ada banyak hal yang mengancam asa kecil tersebut.
Berbahaya.
Pada dasarnya degradasi semangat itu pasti
akan terjadi. Ada masanya ia datang, lalu mundur kembali. Ada juga masa dimana
terkadang jalan terlihat terlalu terjal sehingga memutar kemudi sedikit menjadi
pilihan yang menarik hati. Tidak masalah bukan? Hanya yang pada akhirnya
menjadi disayangkan adalah; ketika riak riak ‘pemberontakan’ kecil itu muncul,
jangan biarkan ianya menjadi ombak yang besar, yang menghantam dan
menghancurkan pantai di pulau. Mengikis sedikit demi sedikit pasirnya,
menenggelamkan harta berharga dalam pulau itu; asa kecil itu.
Bagi para aktivis, harta itu adalah keinginan
untuk berbuat banyak untuk orang lain. Bagi para aktivis, harta itu adalah
tekad untuk senantiasa mengabdikan dirinya untuk kebahagiaan banyak orang. Bagi
para aktivis, harta itu adalah hastrat tulus untuk membagi cintanya dan
memberanikan dirinya untuk mencintai bangsanya.
Menelaah diri
Banyak yang masih compang camping dalam
langkah langkah yang dibuat dalam gerakan ini. Pencapaian sederhana menjadi
kepuasan jangka lama. Menyedihkan. Tapi sampai saat ini masih begitu adanya.
Pengorbanan kecil terasa begitu berat terseret seret. Menyedihkan. Tapi sampai
saat ini masih begitu yang dirasa. Harus ada dinamo yang memacu, membakar
memanaskan kembali impian besar itu untuk diraih. Karena terancamnya bangsa ini
bukan karena tidak ada lagi orang orang berkualitas, tetapii karena banyaknya
orang orang hebat yang hanya punya mimpi kecil, dan itu terwujud.
Ketika cahaya asa itu berpendar menghangatkan
berbagai sudut bumi, maka yang harus dilakukan adalah membuatnya tetap
menghangatkan. Jangan sampai redup atau malah membakar memusnahkan. Bagai
kereta yang melaju dalam rel kontribusi, maka harapanya tetap pada jalur yang
sama. Tentu saja ada stasiun stasiun untuk istirahat sejenak melepas nafas,
tetapi kereta tersebut harus terus melaju lagi.
Nilai membentuk abstraksi idealisme rumit
dalam hati tiap aktivis. Menyusun partikel partikel keteguhan dan semangat
untuk terus berjuang dalam jalan dan cara yang benar. Mengkristalkan penopang
agar kuat ditempa kerikil dan batu apapun yang ingin menghancurkan.
Menenggelamkan sebanyak banyaknya nilai-nilai kebaikan dalam diri akan
memantapkan langkah ini, langkah yang membuka jalan menuju petualangan panjang.
Pada dasarnya degradasi semangat itu pasti
akan terjadi. Degradasi idealisme itu hal yang akan teralami. Tetapi selama ada
nilai yang selalu dijunjung tinggi, maka kegoyahan itu (semoga) bisa tegak
kembali. Tidak bermaksud untuk berbangga, tetapi memang hanya sedikit pemuda
yang mau memikirkan bangs ini. Karena itu tegak dan kuatlah. Ada begitu banyak
orang yang menunggu sepak terjang kita nanti. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar