Cari Blog Ini

Rabu, 24 Oktober 2012

Tentang Interaksi


mau nulis dalam 5 menit lagi ah... :D

ngangkat tema yang agak mainstream, tapi cukup penting. terutama buat disimak sama orang-orang yang katanya sudah 'paham' bagaimana caranya berinteraksi yang baik dan benar. Sesuai dengan syar'i. :)

Mulai mikirin hal ini ketika aku lagi iseng-iseng cerita sama salah seorang teman ARL. kebetulan beberapa waktu yang lalu kami berkesempatan untuk snorkling di pulau seribu dalam rangka praktikum lapang mata kuliah MKK. Sangat 'ngeh' sih bahwa yang namanya nyelem-nyelem dan nyebur-nyebur cukup riskan bagi wanita wanita dahsyat seperti kami. tapi toh pas di jalani oke oke aja. haha.
oke, intinya, di rombongan praktikum lapang itu ada seorang kakak ikhwah angkatan 41 yang ikutan mendampingi. mari kita samarkan namanya dengan Maman. Kita, wanita wanita ini tau bahwa si kakak ini marhalah-nya udah 'dewa'. jadi kita merasa cukup lega karna beliau yang selalu mengontrol kegiatan agar 'tepat waktu' -sesuai dengan syar'i!).
temen-ku ini kenalan2 sama kakaknya, sampai minta di fotoin dan lalala, yah... kakaknya sih oke-oke aja... kita satu visi dan misi, meski baru ketemu beberapa kejap udah ngerasa deket. lalu, pas temenku snorkling, tak bisa dielakkan ada beberapa helai rambut yang keluar. lalu dengan luar biasanya kak Maman ini manggil dia dari atas perahu dan bilang;
"De, rambutnya keliatan" sambil nunjuk wajah sudut kanan.

aku langsung bikin ekspresi kaya gini:
http://i1207.photobucket.com/albums/bb480/Yumekichi11/pictures%202/e1b8d595.jpg

Dan apa kata temenku??

"Rasanya pengen tenggelem aja di laut!"

hahaha... ya terang aja!! :D

OKE, ini permulaannya... hal ini menyeretku ke masa lalu yang indah, Tahap Persiapan Bersama... dimana pertama kali-nya aku berkenalan dan tahu lebih dalam tentang jalan ini, tentang ukhuwah yang ada di dalamnya, dan tentang 'peraturan'-nya. :D
Sampai-sampai kalau kelupaan bikin icon ':D' di sms untuk lawan jenis, aku bisa stress dan merasa bersalah seharian. Sampai-sampai kalau ketemu itu, saling senyum adalah hal yang sangat mengerikan dan melanggar batas untuk dilakukan.
Sampai-sampai kalau lagi ngomong itu harus nunduk sambil merem (enggak dengg boi)...

haha, intinya itulah.... tapi, pertanyaan besarnya adalah... kenapa hal itu cuma dilakukan sama orang-orang tertentu,ya? gubrakk...

Lanjutt lagi kawn2... dulu itu, saya sangatt kagum sama ikhwan tertentu yang gadhul bashar-nya masya Allah, deh... langka banget pokoknya, meskipun memang dulu memang interaksi diantara kita (diantara siapaa?) memang masih cukup terjaga. tapi ini yang lebih deh... ga cuma sama sesama, tapi juga sama yang lainnya.
diperhatikan kembali, ternyata waktu demi waktu, ada benteng yang semakin tergerus ombak... untung ga sampai abrasi, cuma entah kenapa jadinya agak kecewa. sampai nangis deh, padahal mau saya jadikan tauladan....

http://1.bp.blogspot.com/-gilFWP9V1Zk/ToDD9TwJ3CI/AAAAAAAAEO8/wLd0Ag7OrEc/s1600/squid-girl-s2-1.jpg

Terus, saya jadi agak aneh merhatiin kakak-kakak tingkat... kok kayanya makin tua makin 'biasa' ya? pasti ngerti deh maksudnya. disitu saya berfikir... mungkin karena sudah semakin kenal karena berbagai amanah yang dijalani bersama, akhirnya sudah cukup akrab kali,ya? dan saya-pun terus menjalani hari-hari dengan memegang teguh prinsip untuk jadi akhwat yang berinteraksi mulia. :D (di sisi lain, waktu TPB saya memang kerjanya di astri aja, hoho.

Lalu... mulai lagi bingung sama teman-temen yang cerita tentang 'partner'nya.
"Heeh? elo tau sampai sebegitu dalam?"
"iyalah... kan sering tabayun juga... sering RUJAK bareng juga..."

WHAT??? rujak di dger ikhwaann??? ga masalaah tuhh??? shok juga sempet... dan keanehan keanehan lain-pun dimulai... mulai dari akhwat-ikhwan bikin istilah atau slenge'an dari nama masing2... ikon ikon aneh bertebaran di sms... pemakluman pemakluman 'maksa' untuk melanggar jam malam... dll...

Lalu MPKMB-pun dimulai... disini baru deh saya keluar dari interaksi all-akhwat dan mulai terlibat langsung berpartner dengan ikhwan. banyak cultural shock yang sya alami. kegiatan yang saya lakukan adalah memaklumi dan memaklumi dan memaklumi.... kok..., jadi ikut2an,ya? hoho...
ga kerasa, benteng yang sudah cukup kokoh saya bangun saya kikis sedikit demi sedikit. bismillah... niatkan dengan tujuan agar kerja-kerja kita lebih baik lagi. Bismillah, bismillah... semoga pengikisannya bukan mengarah pada hal yang buruk.

Saya akui, pada akhirnya saya jadi lebih nyaman ketika berpartner sekarang. meskipun 'lembar peraturan' TPB sudah agak terlupa, tapi benteng dalam diri bikin peraturannya sendiri kini. dan saya rasa begitu juga dengan teman-teman yang lain. terbentuk rumus interaksi tersendiri yang insya Allah tidak melanggar batasan yang telah Allah SWT perintahkan.

jadi inget celetukan salah seorang teman yangg ditegur masalah interaksi;
"Memangnya jamaah ini kumpulan robot??"

Justru karena jamaah ini kumpulan manusia yang sangat rentan dan rapuh, kita harus saling mengingatkan ketika memang ada yang terasa salah. Muslim yang satu mencerminkan muslim yang lainnya.

Lalu masalah hati?

Inilah nih poin yang bikin kita harus lebih hati-hati. hati hati dengan hatiku, hatimu, hatinya..., karna pada bikin rumus sendiri sendiri, yang GA STANDAR, muncullah bibit bibit penyakit hati.
Suuzhan, riya, melanggar batas....

"Haah?? dikirimin puisi?? sama Mas'ul?? itu untuk antum doang, ukh?"
"Iya... bentuk teguran halus sepertinya..."
"Wedeww..."
"Haha, memang cara beliau itu...bismillah,harus lebih baik lagi,nih..."

lalu...

"Haah?? dikirimin puisi?? sama Mas'ul?? itu untuk antum doang, ukh?"
"Iya... Ya Allah... ga enak nih aku sama kakak itu, aduhh... aku ga enak nihh..."
"Hm...kayanya...."
"Kayanya apa?? hwaa..."
"Ga tau deh..." (naikin alis)

Intinya, aku rasa, mulai lagi menilik pertahanan diri sendiri, tentang bagaimana harusnya memberi aksi, dan bereaksi. Mungkin bagi ka Maman, ngasih tau akhwat tentang rambutnya yang keluar biasa aja, tapi bagi saya dan teman saya, itu KETERLALUAN!! yak, sekali lagi sodara2... KETERLALUAN!! jangankan sama ikhwan, kakak kelas, dewa... sama laki2 biasa kalau ditegur kaya gitu berasa mencoreng hati yang suci. #halah... ya biarin aja... sok perhatian banget sih ngasih tau yang kaya gitu... atau sampein dulu ke temen yang perempuan...

intinya, saya jadi agak sewot... hehe... jangan-jangan... makin tua... rumusnya makin sederhana,ya? Makin faham... makin tau bahwa itu gapapa untuk dilanggar? begitu?

hahaha, ketawa ketawa deh, saya...

eitts... tapi hal ini bukan cuma untuk diketawain... tapi untuk direnungkan kembali... selamat merenung.. :)

1 komentar:

  1. Widiw hepuungg....
    Bikin "hmm...hmm.." sambil manggut-manggut nih postingannya..
    Yo, Thanks mbak..
    :D

    BalasHapus