Cari Blog Ini

Kamis, 06 Juni 2013

MENELAAH DIRI (Intoduction of Value)



Banyak hal yang tanpa kita sadari, mengikis tujuan utama kita dalam hidup ini tiap harinya, tiap jamnya, tiap menitnya. Banyak hal yang tanpa kita sadari mulai menggerogoti idealisme yang dengan apik tertanam dalam diri. Asa yang bersemayam cukup lama itu harusnya tetap teguh ada disana. tidak berjalan jalan atau bahkan berlari kemanamana. Ada banyak hal yang harus diwaspadai, ada banyak hal yang mengancam asa kecil tersebut.
Berbahaya.
Pada dasarnya degradasi semangat itu pasti akan terjadi. Ada masanya ia datang, lalu mundur kembali. Ada juga masa dimana terkadang jalan terlihat terlalu terjal sehingga memutar kemudi sedikit menjadi pilihan yang menarik hati. Tidak masalah bukan? Hanya yang pada akhirnya menjadi disayangkan adalah; ketika riak riak ‘pemberontakan’ kecil itu muncul, jangan biarkan ianya menjadi ombak yang besar, yang menghantam dan menghancurkan pantai di pulau. Mengikis sedikit demi sedikit pasirnya, menenggelamkan harta berharga dalam pulau itu; asa kecil itu.
Bagi para aktivis, harta itu adalah keinginan untuk berbuat banyak untuk orang lain. Bagi para aktivis, harta itu adalah tekad untuk senantiasa mengabdikan dirinya untuk kebahagiaan banyak orang. Bagi para aktivis, harta itu adalah hastrat tulus untuk membagi cintanya dan memberanikan dirinya untuk mencintai bangsanya.
Menelaah diri
Banyak yang masih compang camping dalam langkah langkah yang dibuat dalam gerakan ini. Pencapaian sederhana menjadi kepuasan jangka lama. Menyedihkan. Tapi sampai saat ini masih begitu adanya. Pengorbanan kecil terasa begitu berat terseret seret. Menyedihkan. Tapi sampai saat ini masih begitu yang dirasa. Harus ada dinamo yang memacu, membakar memanaskan kembali impian besar itu untuk diraih. Karena terancamnya bangsa ini bukan karena tidak ada lagi orang orang berkualitas, tetapii karena banyaknya orang orang hebat yang hanya punya mimpi kecil, dan itu terwujud.
Ketika cahaya asa itu berpendar menghangatkan berbagai sudut bumi, maka yang harus dilakukan adalah membuatnya tetap menghangatkan. Jangan sampai redup atau malah membakar memusnahkan. Bagai kereta yang melaju dalam rel kontribusi, maka harapanya tetap pada jalur yang sama. Tentu saja ada stasiun stasiun untuk istirahat sejenak melepas nafas, tetapi kereta tersebut harus terus melaju lagi.
Nilai membentuk abstraksi idealisme rumit dalam hati tiap aktivis. Menyusun partikel partikel keteguhan dan semangat untuk terus berjuang dalam jalan dan cara yang benar. Mengkristalkan penopang agar kuat ditempa kerikil dan batu apapun yang ingin menghancurkan. Menenggelamkan sebanyak banyaknya nilai-nilai kebaikan dalam diri akan memantapkan langkah ini, langkah yang membuka jalan menuju petualangan panjang.
Pada dasarnya degradasi semangat itu pasti akan terjadi. Degradasi idealisme itu hal yang akan teralami. Tetapi selama ada nilai yang selalu dijunjung tinggi, maka kegoyahan itu (semoga) bisa tegak kembali. Tidak bermaksud untuk berbangga, tetapi memang hanya sedikit pemuda yang mau memikirkan bangs ini. Karena itu tegak dan kuatlah. Ada begitu banyak orang yang menunggu sepak terjang kita nanti. :)